Budaya Sehat, Budaya Cuci Tangan

"Apa kabar sahabat Penopers?": "MANTAP JAYA!!!"


Mencuci tangan secara kasat mata bisa membersihkan secara fisik. Tapi ternyata dampaknya lebih. Cuci tangan juga sampai pada pikiran dan perasaan,  memberikan dampak positif pada kesehatan fisik, tapi juga psikologis.

Hasil riset para peneliti Universitas Michigan, Amerika Serikat menjelaskan mencuci tangan dapat membantu "membersihkan" perasaan buruk. Dengan mencuci tangan, mandi, bahkan hanya berpikir tentang bebersih, seseorang dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan amoralitas, tidak berutung, atau keraguan.

"Pengalaman tubuh menghilangkan racun fisik dapat memberikan dasar untuk menghilangkan racun mental yang lebih abstrak, menghadirkan aspek metafora yang sangat kuat, ucap seorang peneliti Spike Lee.

Para peneliti meminta sekelompok responden untuk menilai moralitas mereka sendiri dan orang lain dalam situasi yang berbeda. Mereka diminta berpikir perbuatan masa lalu tidak bermoral dan tingkat kesalahan mereka dinilai menggunakan tes psikologis.

Beberapa diuji di tempat yang bersih, dan yang lainnya diuji di tempat kotor. Dalam tes lain, responden memiliki akses untuk mencuci tangan menggunakan antiseptik dan kesempatan untuk mengambil bagian dalam perbuatan baik setelah percobaan.

Para peneliti menemukan ketika di sebuah ruangan kotor, responden menilai moralitas orang lain lebih buruk, daripada ketika mereka berada di runangan  yang bersih. Kemudian mereka mencuci tangan. Rupanya, ini menurunkan rasa bersalah mereka.


Tangan merupakan salah satu jalur utama bibit penyakit masuk ke dalam tubuh. Karena itu, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir menjadi wajib hukumnya untuk mencegah infeksi penyakit yang ditularkan melalui tangan.

Sayangnya, masyarakat Indonesia belum terbiasa dengan kebiasaan sehat ini. Malah cenderung menggunakan cairan antiseptik yang dianggap lebih praktis.

Padahal, membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun menjadi cara termudah dan termurah untuk mencegah minimal 10 masalah kesehatan karena kuman.

Berdasarkan penelitian oleh Curtis V. Cairncross, mencuci tangan pakai sabun dapat menurunkan risiko diare hingga 47 persen. Di Indonesia, hasil penelitian Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Spektra terhadap 550 siswa di 11 kabupaten di Jawa Timur menunjukkan bahwa mencuci tangan pakai sabun, terutama makan, dapat menurunkan tingkat absensi anak akibat sakit diare hingga 11 persen.

Selain diare, penyakit lain yang dapat dicegah melalui cuci tangan dengan sabun adalah radang tenggorokan, masalah saluran pernapasan, disentri, iritasi kulit, biang keringat, mata merah, jerawat, bau badan dan tipus.

nb: Hari Cuci Tangan Dunia (15 oktober 2012)

Terima kasih sudah singgah, semoga bermanfaat :)) Salam MJ (Mantap Jaya)
"Hal kecil kadang penopang inti dari puzzle raksasa"

(sumber: abc)

Related Posts:

Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "