Belakang
kita sedang dihebohkan oleh kasus Mirna yang diduga karena keracunan sianida
setelah meminum kopi yang mengakibatkan ia kejang, hilang kesadaran, lalu
kemudian meninggal dunia.
Lantas,
apa itu sianida dan bagaimana reaksi tubuh jika keracunan sianida? Mantan
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian
Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, sianida adalah zat beracun yang
sangat mematikan jika masuk ke dalam tubuh.
Sianida
biasanya dalam bentuk hidrogen sianida, yaitu cairan tidak berwarna atau
menjadi berwarna biru pucat pada suhu kamar. Hidrogen sianida sangat mudah masuk ke dalam saluran
pencernaan, dan dalam dosis besar dapat sangat fatal akibatnya.Dalam dosis
tinggi, sianida akan sulit dikeluarkan oleh tubuh dan langsung masuk ke dalam
pembuluh darah. Jika sianida masuk melalui sistem pencernaan, seperti lewat
makanan atau minuman, kadar tertinggi sianida akan ditemukan di hati.
Keracunan
sianida dapat merusak sistem kardiovaskular, meningkatkan resistensi vaskuler,
tekanan darah di dalam otak, sistem pernapasan, dan sistem susunan saraf pusat.
Sistem
endokrin biasanya juga terganggu pada keracunan kronik sianida, efek keracunan
sianida pun bisa terjadi sangat cepat atau hanya dalam hitungan menit bisa
menyebabkan kematian.
Gejala
Keracunan
Adapun
gejala,awal keracunan sianida antara lain sesak napas, sakit kepala, serta
perubahan perilaku, seperti cemas, agitasi, dan gelisah. Orang yang keracunan
sianida juga akan banyak keluar keringat sehingga terasa gerah, warna kulit
kemerahan, tubuh melemah, hingga mengalami vertigo.
Tanda
lainnya, ketika sianida sudah menyebabkan penekanan pada susunan saraf pusat,
orang yang keracunan bisa mengalami tremor, aritmia jantung, kejang-kejang,
koma, penekanan pada pusatpernapasan, gagal napas, dan detak jantung berhenti.
Sianida
sebenarnya dapat ditemukan dalam dosis rendah di alam maupun produk makanan.
Sianida dapat dihasilkan oleh bakteri, jamur, dan ganggang. Sianidajuga
terkandung dalam asap rokok, asap kendaraan bermotor, hingga asap industri
tambang.
Namun,
dalam dosis sangat rendah, sianida yang masuk ke dalam tubuh akan diubah
menjadi tiosianat sehingga lebih aman dan dapat diekskresikan atau dikeluarkan
dari tubuh.